Wednesday, October 5, 2016


Oleh : Ixora

#MalmingMenulis beberapa hari yang lalau membahas tentang " Menghidupkan Karakter Pria dalam Cerita." Jika kalian tidak sempat menyimaknya di linimasa twitter @JOPHouse, melalui artikel ini, Mimin sajikan rangkumannya.

Meskipun artikel ini membahas tentang cara ‘menghidupkan’ karakter pria, tapi topik ini bukan hanya untuk wanita, lho! Untuk kalian para wanita, menulis cerita dengan karakter atau tokoh pria tentu akan menjadi tantangan tersendiri, bukan? Dalam menulis karakter pria, kita harus mengetahui banyak hal tentang mereka. Mulai dari cara bicara dalam dialog, cara berpikir, gerak tubuh, emosi, dan masih banyak lagi. Nah, kali ini, Mimin akan memberikan beberapa tips untuk menulis karakter pria meskipun kalian 'penciptanya' adalah seorang wanita.

Pertama. Hindari detail yang terlalu banyak saat membuat dialog dan pemikiran oleh tokoh pria. Terutama jika itu menyangkut wangi-wangian, warna, model baju, model rambut, rasa masakan dll.

Kedua. Pria biasanya tidak terlalu ekspresif. Jadi kurangi pengungkapan emosi/perasaan yang berlebihan oleh tokoh pria. Satu-satunya emosi yang bisa kita tulis secara berlebihan adalah kemarahan.

Ketiga. Dalam dialog antara tokoh pria dan wanita, tokoh wanitalah yang akan lebih banyak mengeluarkan kata-kata. Bukan tokoh pria. Jadi, hindari sesi curhat antara tokoh pria dan wanita di mana tokoh pria akan menceritakan semua isi hati dan perasaannya dengan emosional karena itu jarang terjadi.

Keempat. Masih soal sesi curhat, jika ada sesi curhat antara tokoh pria dan wanita di mana tokoh wanita yang sedang mencurahkan isi hatinya, maka jangan buat tokoh pria menjadi pendengar yang baik. Karena itu juga jarang terjadi. Tokoh pria akan membantu tokoh wanita memecahkan masalah, tapi tidak dengan duduk diam dan mendengarkan kamu bercerita sembari menunjukkan simpati yang mendalam. Intinya, jangan perlakukan tokoh pria kalian seolah-olah dia adalah seorang sahabat wanita. Jangan buat dia terlalu banyak bicara dan terlalu banyak pertimbangan.

Kelima. Pria memandang percakapan sebagai sarana untuk bertukar informasi bukan untuk berbasa-basi. Oleh karena itu, jika mereka berkumpul biasanya akan disertai dengan melakukan kegiatan bersama (olahraga, bermusik, dll) bukan dengan berjam-jam duduk sambil membicarakan banyak hal seperti yang banyak tokoh wanita lakukan. Kecuali jika itu adalah pertemuan dengan kawan lama.

Keenam. Hindari dialog-dialog penuh keraguan dan dialog-dialog yang banyak pertimbangan. Misalnya, "Baju ini bagus, kan?" atau, "Menurutmu apakah kita akan pergi ke pesta pernikahan Nico mengingat dia tidak datang ke pesta pernikahan kita?"

Ketujuh. Dalam hubungan dengan sesama tokoh pria, jarang sekali ada keintiman di sana. Jadi jangan bayangkan atau ciptakan hubungan di mana mereka akan saling bercerita soal perasaan dengan mendalam. Mereka akan bercerita banyak tentang musik, olahraga, pekerjaan, tapi tidak soal perasaan. Begitu pula soal gossip.

Kedelapan. Ciptakan dialog-dialog yang langsung ke sasaran. Karena tokoh pria akan mengatakan apa yang mereka ingin katakan. Jika dia mengatakan bahwa makanan yang tokoh wanita masak, enak. Maka itulah yang terjadi tanpa maksud tersirat bahwa itu rayuan, sindiran, permintaan untuk dimasakkan lagi, atau hal-hal lain yang biasanya ada di pikiran tokoh wanita yang sangat kompleks. Kecuali jika kalian memang menciptakan tokoh pria yang playboy dan suka merayu.

Nah, Mimin rasa, cukup sekian #MalmingMenulis kali ini ya. Jika kalian ada tips dan pertanyaan, silakan mention Mimin. 

Oh, iya tips ini bukanlah harga mati untuk tokoh pria kalian. Kalian sebagai penulis, memiliki kebebasan untuk menghidupkan sebuah tokoh. Tips ini hanya alat bantu untuk kalian melihat hal-hal yang umum, yang biasa dilakukan oleh tokoh pria dalam cerita. Selamat menulis.


Sumber gambar:http://writeonsisters.com/writers-life/men-as-crit-partners-the-male-pov/
Oleh : Three Friend in Winter

Halo, Sobat JO! Mimin datang untuk memberikan rangkuman #MingguMenulis kemarin.

Hari Minggu kemarin Mimin bilang ada yang menarik dalam bahasan #MingguMenulis kali ini, kan? Yup! Tema #MingguMenulis kali ini adalah tentang cara membuat tulisanmu menjadi menarik.

Tulisan yang menarik pasti akan membuat orang ingin tahu dan membaca tulisan kalian. Kalian tentu sering melihat buku-buku dengan predikat bestseller, kan? Tentu kalian pernah bertanya-tanya, mengapa buku tersebut bisa best seller? Minggu kemarin Mimin pernah membahas tentang hal tersebut di sini. Salah satu hal yang membuat tulisan kalian menarik adalah tulisan tersebut memiliki keunikan.

Contohnya saja, jika kalian menemukan sebuah judul tulisan “Dijual: Rumah Dua Lantai Beserta Seluruh Kenangan di Dalamnya”, kalian tentu akan penasaran ingin melirik isi tulisan tersebut. Dari judulnya saja sudah unik. Bagaimana isinya, ya? Judul yang Mimin sebut tadi adalah salah satu judul cerpen milik A.S. Laksana.

Nah, keunikan semacam itu tidak dimiliki oleh banyak tulisan. Lantas, unsur apa yang membentuk keunikan tersebut?

Pertama, melihat dari sudut pandang yang berbeda dari kebanyakan orang. Think out of the box. Setiap orang tentu saja punya pendapat tersendiri mengenai sebuah kejadian. Bahkan meskipun kita sering kali setuju dengan pendapat orang lain, tetap saja perbedaan itu selalu ada. Misalkan saja, kita ingin membuat kisah dengan tema perjalanan menemukan jati diri. Tentu ada banyak novel-novel yang menceritakan hal semacam itu, kan? Kita bisa mulai dari membayangkan apa yang kebanyakan orang pikirkan mengenai tema tersebut. Kemudian pikirkan, bagaimana pendapat kalian sendiri mengenai tema tersebut. Apa yang bisa membuatnya berbeda dari sudut pandang kebanyakan orang?

Dalam Novel Satu Mata Panah pada Kompas yang Buta terbitan JOPH, tokoh utamanya juga melakukan sebuah perjalanan. Tapi apa yang membuatnya berbeda adalah Kak Alhzeta membuat karakter seorang mantan napi. Dengan kutipan dari sinopsis “Aku Ravit, bekas tahanan yang kini kembali terpenjara rasa takut,Kak Alhzeta mencoba untuk melihat dari sudut pandang yang berbeda dari orang kebanyakan. 

Atau contoh lainnya dari cerpen A.S. Laksana yang Mimin sebut di atas. Orang kebanyakan akan berpikir kalau rumah yang dijual, kalau tidak rumah kosong saja tentu rumah dengan perabotannya. Tapi menjual rumah beserta kenangan-kenangan di dalamnya? Hm, tentu sangat unik dan menggelitik rasa penasaran kita.

Kedua, menulis sesuatu yang belum terpikirkan oleh orang lain. Tapi kan, Min... nothing new under the sun. Yup, tentu saja, tapi ketika kita melihat sesuatu dengan seksama, tentu kita akan menemukan sesuatu yang jarang dipikirkan oleh orang lain.

Contohnya saja, novel terbaru JOPH yang berjudul A Place You Belong yang sebentar lagi akan dimulai blogtournya. Kalau membahas integritas profesi, atau membahas mengenai benturan realitas dan idealisme, tentu banyak  novel yang mengambil tema seperti itu. Nah, apa yang membuat APYB ini bisa memenangkan juara dua dalam lomba #WayBackHome kemarin? Hal tersebut adalah karena selain tulisan Kak Nicco Machi memiliki jiwa, karakter yang membawa cerita tersebut belum banyak diangkat oleh banyak orang. Karakter yang dibawakan oleh Kak Nicco Machi adalah seorang pustakawan.

Banyak dari kita tentu merasa asing, profesi pustakawan itu seperti apa, sih? Oh, ternyata ada jurusan kuliah di bidang itu, toh?  Yang merasa asing dengan pekerjaan itu tentu penasaran ingin mencari tahu.

Ketiga, keluar dari aturan yang lama. Maksudnya bagaimana, Min? Begini, Mimin contohkan novel To Kill a Mocking Bird karya Harper Lee. Dalam novel tersebut kita bisa melihat mengenai persamaan hak dalam hukum untuk ras kulit hitam dan putih. Hal tersebut sebelumnya diabaikan, tapi Harper Lee mencoba mengangkat tema tersebut dari sudut pandangnya hingga akhirnya buku tersebut menjadi salah satu buku yang mempengaruhi sejarah Amerika. Atau mengenai R.A. Kartini yang mengemukakan pemikirannya mengenai persamaan hak untuk mendapatkan pendidikan bagi perempuan Indonesia.

Wah kalau membahas isu sosial berat, Min. Nggak nyampe otaknya buat mikirin itu. Mikir kehidupan sendiri saja belum selesai. Hehehe...Mimin tahu, pasti ada yang berpikir seperti itu. Keluar dari aturan lama itu tidak melulu soal isu-isu berat yang harus membawa perubahan dunia. Kita bisa memulainya dari memperhatikan yang kecil-kecil. Misalkan, kita sering melihat orang-orang yang naik kendaraan bermotor kemudian membuang sampahnya sembarangan di jalan. Kalau hal itu mengusik kita, kita bisa mencoba menuliskan kisah mengenai hal tersebut.

Atau Mimin kasih contoh yang lebih dekat dengan kehidupan kalian, soal jodoh. Misalkan, kenapa sih orang patah hati atau putus cinta itu selalu identik dengan menangis, mengurung diri, atau hilang semangat hidup? Kenapa tidak dibuat, si tokoh setelah putus cinta langsung bangkit jauh lebih hebat daripada sebelumnya?

Kenapa si tokoh X bisa seperti itu?
Hatinya nggak retak-retak, kah?
Wah, pasti hati si tokoh ini dingin sekali!

Dari pemikiran itu, kita sudah dapat menulis sesuatu yang keluar dari aturan umum.

Nah sekian #MingguMenulis kali ini. Menjadi berbeda itu tidak mudah untuk dilakukan. Apalagi kita hidup di dalam masyarakat yang sering mengucilkan dan mengomentari seseorang yang berani tampil beda. Tapi, jika kalian ingin banyak orang tertarik untuk melirik karya kalian, tentu kalian harus mampu bersaing dengan jutaan karya orang lain yang serupa. Cara agar dilirik ya menjadi unik. Belajar untuk menjadi lebih kritis memandang sebuah hal dan mengutarakannya, tentu hal ini akan membantu karya kita untuk menjadi unik. 

Sumber gambar: http://www.cultbox.co.uk/reviews/books-a-cds/4-questions-to-answer-for-an-interesting-book-review
Oleh : Orchid

Halo, Sobat JO! Mimin datang membawa rekapan #MalmingMenulis dua minggu yang lalu. Yuk, disimak!

Kali ini, Mimin akan membahas soal buku-buku populer dan alasan kenapa buku itu bisa populer.

Yang pertama adalah Laskar Pelangi! Siapa sih, yang tidak tahu Laskar Pelangi? Buku karya Andrea Hirata ini sukses menggoncangkan dunia literasi Indonesia. Dan bahkan sampai diterjemahkan ke berbagai bahasa. Pertanyaannya adalah, kok bisa? Nah, ternyata penyebabnya adalah pesan yang disuguhkan dalam novel ini sampai kepada pembaca sehingga banyak orang yang merasa terinspirasi setelah membaca novel ini. Selain itu, penggambaran latar tempat pun sangat kental dan jelas. Jadi, latar tempat di sini bukan sebagai tempelan saja.

Novel best seller yang akan Mimin bahas selanjutnya adalah Perahu Kertas! Kenapa novel ini bisa populer? Ini salah satunya dikarenakan keunikan karakter yang bernama Kugy. Kugy itu sangat unik. Kalian yang sudah nonton atau pernah membaca Perahu Kertas pasti tahu kalau Kugy itu selalu curhat dengan menghanyutkan perahu kertas. Ia juga suka meletakkan tangan di kedua telinganya untuk mencari inspirasi. Inilah yang membuat novel Perahu Kertas itu berbeda dari novel yang lain.

Selanjutnya mimin akan membahas 5cm! Siapa sih yang tidak tahu novel ini? Yang membuat novel ini berbeda adalah kisah persahabatannya. Banyak novel yang juga mengisahkan tentang persahabatan tapi yang membuat novel ini menarik adalah kisah persahabatan itu dibalut dengan pesan yang kuat. Kalau yang sudah membaca 5cm pasti tahu kan bagaimana perjuangan mereka saat mendaki? Novel ini memuat pesan bahwa kita tidak boleh mudah menyerah. Rasa nasionalisme juga disisipkan dalam novel ini. Jadi ini bukan sekedar kisah persahabatan biasa.

Novel selanjutnya adalah Negeri 5 Menara. Dari judulnya saja, sudah membuat kita bertanya-tanya tentang isinya. Buku ini mengisahkan perjuangan si tokoh yang awalnya terpaksa menuruti keinginan ayahnya untuk masuk pondok pesantren namun akhirnya, justru di pesantren dia menemukan banyak pembelajaran hidup yang di luar dugaannya. Kesan religius juga sangat kental dalam novel ini. Belum lagi amanat yang dikemas secara bagus.

Buku best seller terakhir yang akan Mimin bahas adalah Sepatu Dahlan. Yang unik dari novel ini adalah si tokoh Dahlan yang sangat menginginkan sepatu. Kenapa unik? Karena menurut Mimin, sepatu adalah hal yang sangat biasa dan hampir dimiliki oleh semua orang. Tapi bagi tokoh dalam novel ini, sepatu merupakan sesuatu yang sangat luar biasa. Ini menyadarkan banyak orang untuk bersyukur. Ternyata, sesuatu yang biasa saja menurut kita, sangat berharga bagi orang lain.

Nah, itu adalah novel-novel yang pernah menjadi best seller di Indonesia. Dari penjelasan di atas bisa kita simpulkan, bahwa semua novel yang disebutkan memiliki keunikan masing-masing. Mungkin dari segi judul, dari segi tokoh, atau bisa juga dari segi cerita. Jadi, kesimpulannya, jika Sobat JO ingin novelnya best seller, buatlah cerita yang 'unik', berilah pesan yang baik, dan kemas dengan menarik. Jika kalian ingin menambahkan judul buku lainnya bisa tambahkan di kolom komentar, ya. Selamat menulis, Sobat JO!

Sumber gambar : https://id.aliexpress.com/w/wholesale-stack-book.html